Change Your Language

 
Showing posts with label Obat Kimia. Show all posts
Showing posts with label Obat Kimia. Show all posts

Asam Mefenamat

0 komentar
Komposisi
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Asam Mefenamat 500 mg

Cara kerja obat
Asam Mefenamat merupakan kelompok antiinflamasi non steroid, bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga mempunyai efek analgesik, antiinflamasi dan antipiretik.

Indikasi
Meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot dan nyeri sesudah oprasi.

Over dosis
Jika terjadi over dosis maka pasien harus dirangsang untuk muntah atau pasien diberi arang aktif (karbon adsorben) untuk menyerap obat.

Kontra indikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap Asam Mefenamat.
Pasien yang dengan Aspirin mengalami bronkospasme, alergi rhinitis dan urtikaria.
Penderita dengan tukak lambung dan usus.
Penderita dengan gangguan ginjal yang berat.

Efek samping
Sistem pencernaan : mual, muntah, diare dan rasa sakit pada abdominal.
Sistem hematopoetik : leukopenia, eosinophilia, trompocytopenia, dan agranulocytopenia.
Sistem saraf : rasa mengantuk, pusin, penglihatan kabur dan insomnia.

Peringatan dan Perhatian
Sebaiknya diminum sesudah makan.
Hati-hati jika digunakan pada wanita hamil dan menyusui.
Keamanan penggunaan pada anak-anak dibawah 14 tahun belum diketahui dengan pasti.

Interaksi obat
Penggunaan bersamaan dengan antikoagulan oral dapat memperpanjang “prothrombin”.

Dosis Pemakaian
Dewasa dan anak-anak > 14 tahun :
Dosis awal : 500 mg, kemudian dilanjukan 250 mg tiap 6 jam sesuai dengan kebutuhan.
Read more...

Andalan®

0 komentar
Komposisi
Tiap Blister, mengandung 28 tablet salut gula:
21 tablet aktif mengandung Ethinylestradiol 0,03 mg dan Levonorgestrel 0,15 mg.
7 tablet plasebo mengandung sakarum laktis.

Cara kerja obat
Kombinasi oral kontrasepsi ini bekerja dengan menekan gonadotropin. Walaupun cara kerja primernya adalah menghambat ovulasi, membantu perubahan pada mukus serviks (sehingga sperma sulit masuk pada uterus) dan pada endometrium (yang mengurangi terjadinya implantasi).

Indikasi
Sebagai kontrasepsi oral untuk mencegah kehamilan.

Interaksi obat
Efek kontrasepsi oral berkurang bila penggunaan bersama-sama dengan antibiotik seperti : rifampisin, ampisilin, tetrasiklin, atau obat-obat lain seperti barbiturat, fenilbutazon atau fenitoin.
Kontrasepsi oral pada penyakit diabetik dapat mengurangi toleransi glukosa dan meningkatkan kebutuhan akan insulin atau obat-obat antidiabetik lainnya.

Kontra indikasi
Penderita yang mempunyai riwayat atau mengalami gangguan trombophlebitis atau tromboembolik.
Penyakit arteri serebrovaskuler atau koroner.
Dicurigai atau menderita kanker payudara.
Kanker endometrium atau diduga neoplasia estrogen-dependent.
Perdarahan abnormal genital yang belum diketahui penyebabnya.
Penyakit kuning selama kehamilan atau karena pengguaan obat kontrasepsi sebelumnya.
Diketahui atau diduga adanya kehamilan.
Hipersensitif terhadap komponen obat ini.

Peringatan dan perhatian
Bila metoda kontrasepsi oral ini digunakan untuk pertama kalinya, harus memakai tambahan cara pencegahan kehamilan tanpa hormon (kecuali pantang berkala dan pengukuran suhu badan) selama 14 hari pertama.
Sebelum memakai obat ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengna dokter.
Bila terjadi tanda-tanda proses tromboembolik, pengobatan harus segera dihentikan.
Merokok dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular, resiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan prokok berat. Wanita yang berumur lebih dari 35 tahun diharuskan berhenti meroko bila menggunakan kontrasepsi oral.
Pengguanaan kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko yang serius yaitu infark miokardia,
Tromboembolism, penyakit serebrovaskular,  stroke, hepatic neoplasia, kanker payudara, endometrium, ovarium dan kanker serviks, penyakit gallbladder (penyakit kelenjar gondok) dan hipertensi, walaupun resiko serius morbidity atau mortality sangat kecil pada wanita sehat. Resiko morbidity atau mortality meningkat secara bermakna dengan adanya faktor resiko seperti hipertensi, hiperlipidemia, obesitas dan diabetes.
Pasien perlu diberitahu bahwa obat ini tidak dapat melindungi dari infeksi HIV (AIDS).
Perlu dilakukan pemeriksaan terhadap tekanan darah, payudara, abdomen dan pelviks, termasuk cervical cytology dan test-test laboratorium secara periodik.
Wanita yang sedang diobati hiperlipidemia harus dimonitor karena progestogen dapat meningkatkan LDL level.
Pengobatan harus dihentikan bilatimbul penyakit kuning.
Kontrasepsi oral dapat menimbulkan retensi cairan.
Hati-hati bila digunakan pada wanita yang mempunyai riwayat depresi dan hentikan pengobatan bila timbul depresi serius.
Pemakaian kontrasepsi oral dapat mempengaruhi hasil test laboratorium tertentu.
Jangan digunakan pada wanita menyusui, karena obat ini (kontrasepsi oral) dieksresikan melalui ASI.
Hentikan penggunaan kontrasepsi oral bila terjadi penglihatan kabur/hilang.
Hentikan penggunaan obat kontrasepsi ini bila terjadi keadaan depresi serius.
Hati-hati pemberian pada penggunaan yang mempunyai riwayat depresi.

Efek samping
Efek samping yang serius yaitu thrombophlebitis, arterial thromboembolism, emboli pulmoner, infark miokardiym, perdarahan serebral, thrombosis serebral, hipertensi, penyakit galbladder, penyakit hati yang parah, atau tumor hati yang ganas.
Efek samping lain yang dapat terjadi; trombosis mesentrik, trombosis retinal, mual, muntah, kejang perut, breakthrough bleeding, spotting, perubahan haid, amenorhea, terjadi perubahan pada payudara, penyakit kuning kolestatikm, migrain, ruam, depresi mental, kandidiasis vagina.
Efek samping yang pernah dilaporkan, kongenital, anomalies, sindrom premenstrual, katarak, neuritis optik, perubahan nafsu makan, sakit kepala, gugup, pusing, hirsutisin, rambut rontok, eritema multiformis, eritema nodosum, erupsi hemoragik, vaginitis, porphyria, gangguan fungsi ginjal, jerawat, perubahan libido, kolitis, serebral vaskular, lupus-like syndrome, budd-chiari syndrome, Cystitis-like syndrome.

Over dosis
Dapat menimbulkan mual, dan “dan perdarahan putus obat”

Dosis dan cara pemakaian
Permulaan pemakaian : Tunggu sampai periode haid berikutnya. Mulailah minum ANDALAN®pada hari pertama siklus haid  (hari pertama perdarahan) dari bagian blister berwarna kuning (tablet plasebo) sesuai dengan dimulainya haid. Tekanlah, tablet sampai keluar melalui lapisan alumunium dan telan dengan sedikit air. Lanjutkan minum tablet tiap hari mengikuti tanda panah sampai semua tablet dalam blister habis. Hendaklah tablet diminum pada waktu yang sama setiap hari.
Hentikan penggunaan obat dan segera memeriksakan ke dokter bila merasa sakit yang terus menerus pada kaki dan dada, kesukaran bernafas, sakit kepala, muntah-muntah, kesukaran melihat/berbicara, perasaan lumpuh atau lemah pada lengan atau kaki, murung, cepat tersinggung, muntah darah atau gejala-gejala lain yang tidak biasa.
Minum tablet tidak teratur, muntah atau gangguan pencernaan disertai diare, gangguan metabolisme individual yang sangat jarang atau penggunaan obat-obat tertentu secara bersamaan untuk jangka waktu yang panjang dapat mempengaruhi efek kontrasepsinya (gejala pertama yang mungkin terjadi; perdarahan antar haid). Bila anda sedang menggunaakan kontrasepsi hormonal lainnya atau anda ingin minum ANDALAN® segera setelah persalinan atau abortus, anda harus terlebih dahulu menghubungi dokter anda. Bila anda sedang menyusui, dianjurkan untuk konsultasi dengna dokter dahulu sebelum memutuskan minum ANDALAN®.
Bila terjadi perdarahan antar haid: bila terjadi perdarahan diluar kebiasaan dalam masa 3 minggu dimana anda sedang minum tablet diluar bagian blister berwarna kuning, maka minum tablet tidak boleh dihentikan. Perdarahan ringan biasanya akan berhenti dengan sendirinya. Namun demikian bila perdarahannya banyak mirip perdarahan haid, maka anda harus menghubungi dokter.
Bila lupa minum tablet pada waktu yang biasanya anda harus minum tablet yang terlupa itu, paling lambat dalam waktu 12 jam. Bila lebih dari 12 jam dari waktu yang biasa anda belum juga minum tablet, perlindungan dari kehamilan pada siklus tersebut mungkin berkurang. Dalam hal ini anda harus melanjutkan minum tablet berikutnya pada waktu yang biasa dan membuang saja tablet yang terlupa tersebut. Pada waktu yang bersamaan, tambahan cara pencegahaan kehamilan bukan hormon yang lain (kecuali pantang berkala dan pengukuran suhu badan) harus dilakukan sampai terjadi perdarahan. Tablet yang terlupa sama sekali tidak boleh diminum. Biasanya perdarahan akan  terjadi sewaktu anda minum tablet dari bagian berwarna kuning. Bila haid tidak kunjung datang, anda harus menghubungi dokter anda terlebih dahulu sebelum minum tablet ini.
Setelah berhenti minum tablet ANDALAN® organ-organ reproduksi biasanya akan bekerja penuh kembali sehingga kemampuan untuk hamil pulih kembali. Siklus haid yang pertama mungkin akan lebih panjang daripada biasanya. Bila siklus haid normal tidak terjadi setelah 2 atau 3 bulan pertama, anda harus menghubungi dokter.
Read more...

Cefixim

0 komentar

Komposisi
Cefixime kapsul 100 mg
Tiap kapsu mengandung Cefixime trihydrate setara dengan Cefixime.......100 mg
Cefixime sirup kering 100 mg/5mL
Tiap 5 mL suspensi mengandung Cefixime trihydrate setara dengan Cefixime...100 mg

Farmakologi
Aktivitas antibakteri
Cefixime memiliki spektrum antibakteri yang luas terhadap mikroorganisme gram-positif dan gram-negative. Dibandingkan dengan sediaan oral cephalosporin lain, cefixime khususnya memiliki aktivitas yang poten terhadap organisme gram-positif seperti Streptococcus sp, Streptococcus pneumoniae, dan gram-negatif seperti branhamella catarrhalis, Escherichia coli, proteus sp, Haemophillus influenzae. Cara kerjanya adalah sebagai bakterisidal. Cefixime sangat stabil dan memiliki aktiitas yang baik terhadap beta-laktamase yang dihasilkan banyak organisme.

Mekanisme Kerja
Cefixime menghambat sintesis dinding sel mikroorganisme. Cefixime memiliki afinitas yang tinggi untuk pembentukan protein penicillin, dengan tempat aktivitas yang bervariasi tergantung pada organismenya.

Farmakokinetik:
Konsentrasi serum
Pemberian Cefixime secara oral dengan dosis tunggal 50, 100, atau 20 mg pada orang dewasa sehat yang berpuasa, konsentrasi maksimum setelah 4 jam berturut-turut adalah: 0,69 ; 1,13 dan 1,95 mg/mL. Waktu paruh dalam serum antara 2,3 – 2,5 jam.
Pemberian cefixime secara oral dengan dosis 1,5 ; 3,0 atau 6 mg (potensi)/kg bb pada pasien anak-anak yang fungsi ginjal yang normal, maksimum konsentrasi serum setelah 3-4 jam berturut-turut adalah : 1,14 ;2,01 dan 3,97 mg/mL. Waktu paruh dalam serum adalah 3,2-3,7 jam. 

Penetrasi terhadap jaringan
Penetrasi ke dalam air liur, tonsil, jaringan mukosa sinus maksilaris, sekret telinga, cairan empedu, dan jaringan kantong empedu sangat baik.

Metabolisme
Tidak ditemukan metabolit antibakteri yang aktif pada serum manusia atau urin.

Eksresi
Cefixime terutama dieksresi melalui ginjal. Peningkatan eksresi urin (lebih dari 12 jam) setelah pemberian oral sediaan 50, 100 atau 200 mg , pada orang dewasa sehat yang berpuasa, sekitar 20-25%. Konsentrasi maksimum dalam urin berturut-turut adalah : 42,9 ;62,2 dan 82,7  mg/mL setelah 4-6 jam. Peningkatan eksresi urin (lebih dari 12 jam), setelah pemberian oral sediaan 1,5 ; 3,0 dan 6,0 mg/kg bb pada pasien anak-anak dengan fungsi ginjal yang normal, sekitar 13-20%

Indikasi
Cefixime diindikasikan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh miroorganisme sebagai berikut:
Infeksi saluran urin tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus mirabillis.

Otitis media yang disebabkan oleh Haemophillus influenzae (beta-laktamase strain positif dan negatif), moraxella (Branhamella) catarrhalis (umumnya yang termasuk beta-laktamase strain positif) dan Streptococcus pyogenes.

Faringitis dan tonsillitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.

Bronkhitis akut dan eksaserbasi akut bronkhitis kronik yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophillus influenzae (beta-laktamase strain negatif dan positif).

Pengobatan demam tifoid pada anak dengan multi-resisten terhadap pengobatan standar.

Dosis dan cara pemberian
Untuk orang dewasa dan anak dengan berat badan, > 30 kg : dosis yang dianjurkan adalah 50-100 mg (potensi), 2 kali sehari. Dosis harus disesuaikan dengan umur, berat badan dan kondisi pasien. Pada infeksi yang berat atau dapat berinteraksi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 200 mg (potensi), 2 kali sehari.

Cefixime suspensi 100 mg (potensi) : dosis umum untuk anak-anak adalah 1,5 - 3 mg (potensi)/kg, 2 kali sehari. Dosis harus disesuaikan terhadap kondisi pasien. Untuk infeksi yang berat atau dapat berinteraksi, dosis dapat ditingkatkan menjadi 6 mg (potensi)/kg, 2 kali sehari.

Pada anak-anak, otitis media harus diobati dengan sediaan suspensi. Studi klinik pada otitis media menunjukkan bahwa pada pemberian dosis yang sama, sediaan suspensi memberikan hasil kadar puncak dalam darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sediaan tablet. Oleh karena itu pada pengobatan otitis media pengoabatan dengan sediaan suspensi tidak boleh diganti dengan sediaan tablet.

Demam tifoid pada anak-anak : 10-15 mg/kg/hari selama 2 minggu.

Pasien dengan kerusakan fungsi ginjal memerlukan modifikasi dosis tergantung pada tingkat kerusakan. Apabila bersihan kreatinin antara 21-60 mg mL/min atau pasien mendapat terapi hemodialisa, dosis yang dianjurkan adalah 75% dari dosis standar (misalnya 300 mg sehari). Apabila bersihan kreaatinin kuran dari 20 mL/min atau pasien mendapat terapi rawat jalan peritonial dialisaberkelanjutan, dosis yang dianjurkan adalah 50% dari dosis standar (misalnya 200 mg perhari).

Pada kasus overdosis
Lakukan pengosongan lambung karena tidak ada antidot yang spesifik. Cefixime tidak dapat dihilangkan dari sirkulasi dalam jumlah yang signifikan oleh proses hemodialisa atau peritoneal dialisa.

Perhatian
Reaksi hipersensitivitas seperti syok dapat terjadi.

Berikan dengan hati-hati pada :

Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap penicillin.
Pasien dengan riwayat hipersensitif pribadi atau keluarga, seperti : asma bronkhial, ruam kulit dan urtikaria.
Pasien dengan kerusakan ginjal yang serius.
Pasien dengan nutrisi oral yang rendah, pasien yang mendapat nutrisi parenteral, pasien usia lanjut atau pasien dengan keadaan lemah, pengamatan yang teliti perlu dilakukan pada pasien dengan gejala defisiensi Vitamin K.

Pemberian pada wanita hamil dilakukan hanya bila manfaat lebih besar dibandingkan resikonya.

Pada wanita yang menyusui, harus dipertimbangkan untuk melakukan penghentian terapi, karena cefixime dieksresikan pada air susu.

Manfaat dan keamanan pemberian obat pada anak usia kurang dari 6 bulan, bayi baru lahir, dan bayi prematur belum ada data.

Efek samping:
Syok
Pemberian obat harus berhati-hati karena gejala syok dapat terjadi, walaupun jarang jika ada gejala yang berhubungan seperti perasaan tidak sehat, rasa tidak nyaman pada ronggamulut, suara pernafasan yang keras, pening, keinginan buang air besar yang tidak normal, tinnitus atau diaforesis terjadi, pemberian obat harus segera dihentikan.

Hipersensitivitas
Jika timbul gejala hipersensitivitas seperti ruam kulit, urtikaria, eritema, pruritus atau demam, pemberian obat harus dihentikan dan dilakukan tindakan perlu.

Hematologi
Granulositopenia atau eosinofilia kadang-kadang dapat terjadi. Trombositopenia jarang terjadi. Pemberian obat harus dihentikan jika ditemukan gejala abnormalitas. Dilaporkan pernah terjadi anemia hemolitik pada pemberian cehphem lainnya.

Hati
Kadang-kadang terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase.

Ginjal
Monitoring berkala fungsi ginjal disarankan untuk dilakukan karena kerusakan ginjal yang serius seperti insufisiensi ginjal akut dapat terjadi. Jika ditemukan gejala abnormalitas, hentikan pemberian obat dan lakukan tindakan yang perlu.

Sistem pencernaan
Jarang terjadi colitis serius, seperti colitis pseudomonas, yang ditandai adanya darah pada feses. Nyeri abdominal atau sering diare memerlukan penanganan segera termasuk muntah, diare, nyeri perut, rasa tidak enak di perut, rasa terbakar atau anoreksia, mual, kembung dan konstipasi dapat terjadi.

Pernafasan
Jarang terjadi intestitial pneumonia atau gejala PIE, yang ditandai dengan demam, batuk, dispnea, x-ray rongga dada yang abnormal. Jika timbul gejala, hentikan segera pemberian obat, lakukan tindakan yang perlu seperti pemberian hormon adrenokortikal.

Perubahan flora bakteri
Jarang terjadi stomatitis dan candidiasis.

Defisiensi vitamin
Jarang terjadi defisiensi Vitamin K (seperti hypotrombinemia atau kecendrungan perdarahan) atau kelompok Vitamin B (seperti glositis, stomatitis, anoreksia atu neuritis).

Lain-lain
Jarang terjadi sakit kepala atau pusing.
Dilaporkan penelitian pada bayi tikus yang diberi 100 mg/kg bb/hari secara oral, mengurangi spermatogenesis.

Pengaruh terhadap nilai laboratorium
Hasil positif palsu dapat terjadi pada test gula urin dengna larutan Benedict’s, larutan fehling dan Clinitest, Positif palsu belum pernah dilaporkan pada penggunaan Testape.
Direct Coombs test positif dapat terjadi.

Kontraindikasi
Pasien dengan riwayat syok atau hipersensitivitas yang disebabkan oleh komponen dalam obat.




Read more...

RADIN®

0 komentar

Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Ranitidine HCL setara dengan Ranitidine  150 mg

Farmakologi
RADIN® adalah suatu histamin antagonis reseptor H-2.
RADIN® bekerja seperti simetidin yaitu dapat menghambat histamin secara bersaing pada reseptor H-2, dan juga mengurangi sekresi asam lambung.
RADIN® 4 kali lebih aktif dibandingkan dengan Simetidin.

Indikasi
Tukak lambung, tukak usus 12 jari, refluks esofagitis, hipersekresi patologis gastrointestinal seperti pada sindroma Zollinger Elison, sindroma shortgut, mastositosis sistemik, hipersekresi seperti pasca bedah.
Kontraindikasi
Penderita kelainan fungsi ginjal.
Wanita hamil dan menyusui.
Dosis
Dosis pemeliharaan                                   : 1 tablet, pada malam hari.
Tukak lambung dan tukak usus 12 jari      : 1 tablet, 2 kali sehari.
Sindroma Zollinger Ellison                       : 1 tablet, 2 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 6 tablet      sehari.
                            
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi dapat berupa: diare, nyeri otot, pusing dan timbul ruam kulit, malaise, nausea.

Peringatan dan perhatian
Dosis dikurangi untuk penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Jangan diberikan pada wanita hamil dan menyusui.
Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
Keamanan dan efektivitas pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.
Read more...

Piroxicam

0 komentar
Komposisi
Tiap kapsul mengandung piroksikam 10 mg.
Tiap kapsul mengandung piroksikam 20 mg.

Cara Kerja Obat
Piroksikam adalah anti inflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas  anti inflamasi , analgesik dan antipiretik.
aktifitas kerja piroksikam belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui interaksi beberapa tahap respon imun dan inflamasi, antara lain : penghambatan enzim siklo-oksigenase pada biosintesa prostaglandin, penghambatan agregasi netrofil dalam pembuluh darah, penghambatan migrasi polimorfonuklear (PMR) dan monosit ke daerah inflamasi.
Pada pemberian oral, piroksikam diabsorbsi dengan baik, berikatan dengan protein plasma sebanyak 99%.  Konsentrasi puncak dalam plasma tercapai 3 - 5 jam setelah pemberian dan waktu paruh lebih kurang 50 jam.
Metabolisme terjadi dalam hati dan diekskresi terutama melalui urin, 5% diantaranya dalam bentuk utuh dalam urin dan feses.
Indikasi
Terapi simptomatik rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.

Dosis
Dewasa :
Rematoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondlilitis, dosis awal 20 mg dalam dosis tunggal. Lama pemakaian cukup 3 hari, karena pemakaian lebih dari 3 hari tidak akan memberikan kemanfaatan dan mungkin ada efek samping yang meningkat.
Gout akut, 40 mg sehari dalam dosis tunggal atau terbagi selama 4 - 6 hari.
Gangguan muskuloskeletal akut, 40 mg sehari selama 2 hari dosis tunggal atau terbagi, selanjutnya 20 mg sehari selama 7 - 14 hari.
Dosis untuk anak belum diketahui.

Peringatan dan Perhatian
Tidak dianjurkan pemberian pada wanita hamil dan menyusui. 
Hati-hati pemberian pada penderita dengan gangguan pencernaan, jantung, hipertensi dan keadaan prediposisi retensi air, ginjal dan hati.
Keamanan penggunaan untuk anak-anak belum diketahui dengan pasti.
Piroksikam berikatan dengan protein plasma dan menggantikan kedudukan ikatan albumin dengan obat lain, oleh karena itu penderita yang menerima antikoagulan oral, sulfonil urea atau hidantoin harus dimonitor secara teliti.

Efek Samping 
Keluhan GI, misalnya epigastrik distres, nausea, gangguan abdominal atau nyeri, konstipasi, diare dan flatulen.
Kadang-kadang terjadi edema, pusing, sakit kepala, ruam kulit, pruritus, somnolen (mengantuk disertai turunnya kesadaran), penurunan hemoglobin dan hematokrit.

Kontraindikasi
Penderita asma yang mempunyai riwayat tukak lambung, perforasi atau perdarahan lambung.
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini.
Terhadap penderita yang mengalami bronkospasme, polip hidung dan angiodema, apabila diberikan aspirin atau anti inflamasi non steroid lain.

Interaksi Obat
Pemberikan piroksikam dengan antikoagulan oral, sulfonil urea atau hidantoin harus hati-hati dan dimonitor. Aspirin dan piroksikam tidak boleh diberikan secara bersama-sama. Pemberian bersama-sama litium dan piroksikam meningkatkan kadar litium dalam darah. 
Read more...

Dexamethasone

0 komentar
Komposisi :
Tiap tablet dexamethasone  mengandung:
deksametason
deksametason
..................................
..................................
  0,5 mg
0,75 mg
Tiap ml injeksi Deksamethasone Harsen mengandung
Deksametason Natrium Fosfat ..................................  5 mg
Uraian dan Penggunaan:
Deksamethasone adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan  Deksamethasone 0,75 mg setara dengan obat sbb : 25 mg cortisone, 25 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Deksamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral corticoid dari Cortisone dan Hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocortical tidak berguna. 

Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya; untuk anti inflamasi, pengobatan rheumatik arthritis dan penyakit collagen lainnya, alergi dermatitis dll. penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain dimana terapi glucocorticoid berguna lebih menguntungkan sebagai penyakit leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolytica.

Kontra Indikasi 
  • Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata; tuberkulose aktif, peptic ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.
  • jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.
Efek Samping
  • Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak.
  • Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium  jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glucocorticoid lainnya.
  • Penambahan nafsu makan dan berat badan lebbih sering terjadi.
Dosis :
Dewasa :
Oral           :

Parenteral  :


Anak2       :


0,5 mg - 10 mg per  hari
(rata2 1,5 mg - 3 mg per hari).
5 mg - 40 mg per hari.
untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra muskular.
Dosis i.m. diberikantiap 6 jam untuk mendapatkan efek yang maksimum.
0,08 mg - 0,3 mg/kg berat badan/hari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.



Interaksi Obat :
  • Insulin, hipoglikemik oral : menurunkan efek hipoglikemik
  • Phenythoin, phenobarbital, efedrin : meningkatkan clearance metabolik dari deksametason; menurunkan kadar steroid dalam darah dan aktifitas fisiologis.
  • Antikoagulansia oral : meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.
  • Diuretik yang mendepresi kalium : meningkatkan resiko hipokalemia.
  • Glikosida kardiak: meningkatkan reesiko aritmia atau toksisitas digitalis sekunder terhadap hipokalemia.
  • Antigen untuk tes kulit : menurunkan reaksivitas.
  • Imunisasi : menurunkan respon antibodi.
Perhatian :
  • Kekurangan adrenocortical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap.
  • Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan cirrhosis.

Read more...

Asam Mefenamat

0 komentar
Komposisi
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Asam mefenamat 500 mg

Cara Kerja Obat
Asam Mefenamat merupakan kelompok antiinflamasi non steroid, bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga mempunyai efek analgesik, antiinflamasi dan antipiretik.

Indikasi 
Meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot dan nyeri sesudah oprasi.

Over dosis
Jika terjadi over dosis maka pasien harus dirangsang muntah atau pasien diberi arang aktif (karbo adsorben) untuk menyerap obat.

Kontra indikasi
  • Pasien yang hipersensitif terhadap Asam Mefenamat.
  • Pasien yang dengan aspirin mengalami bronkospasme, alergi rhinitis dan urtikaria.
  • Penderita dengan tukak lambung dan usus.
  • Penderita dengan ganguan ginjal yang berat.
Efek Samping 
  • sistem pencernaan : mual, muntah, diare dan rasa sakit pada abdominal.
  • Sistem hematopoetik : leukopenia, eosinophilia, trombocytopenia, dan agranulocytopenia.
  • Sistem saraf : rasa mengantuk, pusing, penglihatan kabur dan insomnia.
Peringatan dan Perhatian
  • Sebaiknya diminum sesudah makan.
  • Hati-hati jika digunakan pada wanita hamil dan menyusui.
  • Keamanan penggunaan pada anak-anak di bawah 14 tahun belum diketahui dengan pasti.
Interaksi Obat
Penggunaan bersamaan dengan antikoagulan oral dapat memperpanjang "prothrombin".

Dosis Pemakaian Dewasa dan anak-anak > 14 tahun :
Dosis awal : 500 mg, kemudian dianjurkan 250 mg tiap 6 jam sesuai kebutuhan.
Read more...

Amoxicillin

0 komentar
Komposisi:
Tiap kaplet mengandung :
Amoksisilin                          500 mg

Cara kerja obat
Amoksisilin adalah turunan penisilin semi sintetik dan stabil dalam suasana asam lambung. Amoksisilin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan makanan, tidak tergantung adanya makanan. Amoksisilin terutama diekskresikan dalam bentuk tidak berubah di dalam urin. Ekskresi dihambat saat pemberian bersamaan dengan Probenesid, sehingga memperpanjang efek terapi. Amoksisilin aktif terhadap organisme gram-positif dan gram-negatif.

Indikasi :
Indikasi yang disebabkan oleh strain-strain bakteri yang peka : 
  1. Infeksi kulit dan jaringan lunak : Stafilococcus bukan penghasil penisilinase, streptococcus, E. Coli.
  2. Infeksi saluran pernafasan : H. Influenza, Streptococcus, Streptococcus pneumoniae, Stafilococcus bukan penghasil penisilinase, E.Coli.
  3. Infeksi saluran geitourinari :  E.Coli, P.Mirabilis dan Streptococcus faecalis.
  4. Gonore : N. Gonorrhea (bukan penghasil penisilinase) 
Dosis :
  1. Dewasa dan anak-anak dengan berat badan di atas 20 kg : sehari 250-500 mg tiap 8 jam.
  2. Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan sehari dalam dosis terbagi, diberikan tiap 8 jam.
  3. Untuk penderita dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengurangan dosis.
  4. Pada penderita yang menerima dialisa peritonial, dosis maksimum yang dianjurkan 500 mg sehari.
  5. Gonokokus uretritis : Amoksisilin 3 g sebagai dosis tunggal.
Peringatan dan Perhatian : 
  1. Hati-hati pemberian obat ini pada penderita leukimia limphatik, karena kepekaan terhadap rash kulit yang disebabkan Amoksisilin.
  2. Dapat menyebabkan terjadinya kolitis yang berat.
  3. Sebelum pengobatan dengan Amoksisilin harus dilakukan pemeriksaan reaksi kepekaan terhadap penisillin.
  4. Amoksisilin harus digunakan dengan hati-hati pada wanita hamil dan menyusui.
  5. Pengobatan dengan Amoksisilin dalam jangka waktu lama harus disertai dengan pemeriksaan fungsi ginjal, hati dan darah.
  6. Dapat menimbulkan superinfeksi (biasanya penyebabnya Enterobacterium, Pseudomonas, S.Aerus, Candida). Bila terjadi hal tersebut, hentikan pengobatan dan diberikan alternatif lain.
  7. Untuk penderita dengan gagal fungsi ginjal monitor tingkat plasma dan urine harus dilakukan penyesuaian dosis.
  8. Jangan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoksisilin oral tidak menembus kedalam cairan serebospinal atau sinorial.
Efek samping : 
  1. Reaksi kepekaan seperti ruam eritem makulopapular, urtikaria, ruam kulit, serum sickness.
  2. Reaksi kepekaan yang serius dan fatal adalah anafilaksis terutama terjadi pada penderita yang hipersensitif terhadap penisilin.
  3. Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare.
  4. Reaksi-reaksi hematologi (biasanya bersifat reversibel).
Kontraindikasi :
Penderita hypersensitif atau mempunyai riwayat hipersensitif terhadap antibiotik betalaktam (penisilin, sefalosporin)

Interaksi obat :
  1. Probenesid dapat meningkatkan dan memperpanjang level darah Amoksisilin. 
  2. Penggunaan bersamaan Alopurinol dapat menyebabkan peningkatan terjadinya reaksi pada kulit.
Read more...

Cetirizine

0 komentar
Komposisi
Tiap kapsul mengandung cetirizine dihidroklorida 10 mg

Cara Kerja Obat
Cetirizine adalah metabolit aktif dari hidroksizin dengan kerja kuat dan panjang.
Merupakan antihistamin selektif, antagonis reseptor H1 periferal dengan efek dedative yang rendah pada dosis aktif farmakologi dan mempunyai sifat tambahan sebagai anti alergi. 
Cetrizine menghambat pelepasan histamin pada fase awal dan mengurangi migrasi sel inflamasi.

Indikasi
Cetrizine diindikasikan untuk pengobatan perenial rinitis, alergi rinitis dan urtikaria idiopatik kronis.

Dosis
Dewasa dan anak-anak > 12 tahun : 1 x sehari 1 kapsul

Over dosis
  • Rasa kantuk dapat timbul pada pemakaian 50 mg secara dosis tunggal.
  • dapat terjadi agitasi pada anak-anak. 

Peringatan dan perhatian 

  • Selama minum obat ini tidak dianjurkan mengendarai kendaraan bermotor dan menjalankan mesin.
  • Hindari penggunaan pada wanita hamil dan menyusui karena diekskresikan melalui air susu.
Efek Samping 
  • Cetrizinie mempunyai efek samping yang bersifat sementara antara lain : sakit kepala, pusing, rasa kantuk, agitasi, mulut kering dan rasa tidak enak pada lambung.
  • Pada beberapa individu, dapat terjadi reaksi hipersensitifitas termasuk reaksi kulit dan angiodema.
Kontraindikasi
  • Penderita yang hipersensitif terhadap cetirizine.
  • Karena kurangnya data klinis, cetirizine jangan digunakan selama semester pertama kehamilan atau saat menyusui.
  • Cetrizine jangan digunakan untuk bayi dan anak-anak berumur kurang dari 2 tahun.
Interaksi obat
  • interaksi dengan obat-obat lain belum diketahui
  • Pada percobaan memperlihatkan potensiasi cetrizine terhadap alkohol (level alkohol 0,8%) oleh karena itu sebaiknya jangan diberikan bersamaan.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat s/d 30 derajat celcius (kondisi penyimpanan normal), terlindung dari cahaya


Read more...

Lemocin®

0 komentar
Lemocin (Novartis)
Efektif untuk infeksi topical rongga mulut dan tenggorokan

Komposisi 
Tiap tablet mengandung :


Tyrothricin
Cetrimonium bromide
Lidocaine 
4 mg
2 mg
1 mg 

Sifat Farmakologis
Farmakodinamik
Kelompok farmakoterapeutik
sediaan untuk tenggorokan : R02A B 52 (Tyrothricin, kombinasi)

Mekanisme cara kerja dan efek farmakodinamik
Tyrothricin adalah campuran dari antibiotik polipeptida (terutama gramisidin dan tirosidin), yang merupakan antibiotik topikal dengan aktivitas bakteriostatik terhadap mikroorganisme gram positif. Resistensi atau resistensi silang Tyrothricin terhadap antibiotik lainnya belum pernah dilaporkan. Bahaya sensitisasi sangat kecil. Aktivitas antibakteri dari Tyrothricin ditunjang oleh efek antiseptik dari Cetrimonium bromida yang memiliki sifat surfaktan lemah, sehingga dapat diperoleh suatu efek yang nyata.
Cetrimonium bromide merupakan senyawa amonium kuartener yang bersifat bakteriostatik. Lidocaine mengubah permeabilitas membran sel terhadap ion natrium, sehingga menghasilkan efek anestesi dengan menghambat konduksi impuls saraf. 
Lidocaine meringankan sakit tenggorokan dan nyeri ketika menelan yang disebabkan oleh imflamasi.

Farmakokinetik 
Tyrothricin tidak diserap dari saluran cerna dan hanya memiliki aktivitas lokal.
Cetrimonium bromide diserap dengan cepat dari saluran cerna dan melalui biotransformasi lintas pertama di hati, Bentuk yang tidak berubah dan metabolitnya di eliminasi melalui urin.

Data keamanan preklinik
Belum pernah dilaporkan data keamanan preklinik yang menunjukkan bahaya penggunaan Tyrothricin, Cetrimonium bromide dan Lidocaine untuk penggunaan oral.

Indikasi 
Untuk meredakan nyeri akibat inflamasi buccofaringeal, juga dapat meringankan sakit yang menyertai flu dan pilek : nyeri ketika menelan, stomatitis, faringitis, periodontitis, gingivitis dan aphthae.

Dosis 
Dewasa
Inflamasi akut berat  
Inflamasi ringan
Dosis maksimal per hari

Anak usia 6 sampai 12 tahun 
Dosis maksimal per hari  : 3 tablet hisap
:  1 tablet hisap setiap jam
:  1 tablet hisap setiap 2-3 jam
:  12  tablet hisap



Anak usia 4 sampai 6 tahun
Menurut petunjuk dokter

Biarkan tablet hisap larut dalam mulut. Jangan dikunyah atau ditelan.

Kontraindikasi 
Hipersensitivitas terhadap masing-masing komposisi sediaan.

Peringatan dan perhatian 
Hati-hati terhadap adanya luka baru di saluran buccofaringeal.
Lemocin ditujukan hanya untuk penggunaan jangka pendek : 5 sampai 7 hari
Jika gejala penyakit tetap berlanjut atau diikuti dengan demam tinggi, sakit kepala atau muntah, harap menghubungi dokter.

Kehamilan dan menyusui 
Lidocaine dapat melewati plasenta. Belum pernah dilaporkan bahwa lidokain dapat berbahaya terhadap janin. Akan tetapi, karena belum ada data klinis mengenai efek bahan-bahan Lemocin terhadap kehamilan, dan karena data preklinik yang ada masih terbatas, Lemocin sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan jika tidak benar-benar diperlukan. 
Lidocaine diekskresikan melalui air susu. oleh karena itu, lemocin tidak dianjurkan untuk digunakan selama waktu menyusui.

Efek pada kemampuan mengemudi dan menjalankan mesin
Tidak ada

Interaksi 
Penggunaan secara bersamaan dengan surfaktan (seperti: pasta gigi) dapat mengurangi efek Cetrimonium bromide.

Efek samping 
Penggunaan Lemocin yang sering, lama dan terus berkelanjutan dapat mengakibatkan iritasi lokal. Reaksi hipersensitivitas sangat jarang terjadi. Penggunaan Lemocin dosis tinggi dalam keadaan lambung yang kosong dapat menyebabkan nausea, sehubungan dengan adanya lidocaine.

Overdosis 
Belum pernah dilaporkan mengenai overdosis dari penggunaan Lemocin ini.
Kadar Lidokain terlalu kecil untuk dapat menyebabkan efek samping dalam hal ini overdosis akibat penggunaan Lemocin.

Penyimpanan 
Simpan pada suhu tidak lebih dari 25 derajat Celsius, terlindung dari cahaya dan kelembaban. 
jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kemasan 
Lemocin lemon : ddus isi 4 strip @ 4 tablet hisap, No. Reg. DKL8630401012A1

Dibuat oleh PT Novartis Indonesia, Jakarta, Indonesia 
dengan Lisensi dari Novartis Consumer Health SA, Nyon, Swiss

Read more...

INDIKASI NEURALGIN RX®

0 komentar
NEURALGIN RX
Methampyrone, Thiamine HCL, Pyridoxine HCL, Cyanocobalamin, Trimethylxanthine
Composition 
Each film coated caplet contains :
Methampyrone
Thiamine HCL
Pyridoxine HCL
Cyanocobalamin
Trimethylxanthine 
..................................
..................................
..................................
..................................
..................................
500   mg
  50   mg
  10   mg
  10 mcg
  50   mg

Pharmacology
Methampyrone is a potent nonnacrcotic analgesic - antipyretic drug. It is a pyrazolon derivative with therapeutic efficacy equivalent to that of acetosal, the standard drug for the nonnarcotic analgesic - antipyretic class. It causes less gastric irritation than acetosal and does not produce the acid - base or metabolic effects of salicylate.
However, it has been implicated for many years to cause a high incidence of agranulocytosis. An epidemiologic study of international scale involving about 30 milion people had been especially designed to study this matter. 
The study was completed just recently and the results showed that methampyrone, in fact, accounted for only a very low incidence of agranulocytosis.
Trimethylxanthine is commonly added to an analgesic as an analgesic adjuvant. in a dose of 50 mg or more, trimethylxanthine has been shown to enhance the analgesic efficacy of acetosal and acetaminophen ; in this case methampyrone should not be an exception.

Indications 
Relief of mild to severe pain, such as headache especially tension headache, hyalgia, arthralgia, neuralgia, lumbago, toothache, menstrual pain, pain from cancer, biliary and renal colic, postpartum pain, postoperative pain.

Contraindications 
  1. Hypersensitivity to methampyrone and other nonsteroidal anti inflammatory drugs.
  2. Concomitant administration with chlorpromazine (may result in serious hypothermia).
Precautions
  1. Use with caution in : 








.   Peptic ulcer (active/history).
.   hemostatic defects (avoid) or anticoagulant therapy.
  severe liver disease.
.   pregnancy (not recommended) especially late pregnancy.
.   nursing mother (not recommended).
.   infants.
.   history of blood dyscrasia.





     2.  Discontinyye the drug if the following develops :
  • fever, sore throat or stomatitis (may indicate agranulocytosis, hematologic evaluation shourd be performed)
  • evidence of peptic ulceration or gastrointestinal bleeding.               
Adverse Reactions 
The most frequent are gastrointestinal symptoms, such as nausea, vomiting, epigastric discomfort etc
Neuralgin Rx may also cause hypersensitivity reactions, e.g skin rashes and pruritus. Side effects occuring rarely are gastrointestinal bleeding and ulceration, leukopenia and agranulocytosis.

Dosage 
adults
Children    
:   1    - 2 caplets  3 to 4 times daily
:   1/2 - 1 caplet   3 to  4 times daily 
If gastrointestinal discomfort occurs, administer NEURALGIN Rx with or after meals.

Presentation 
Box of 10 strips x 10 film coated caplets.

Store below 30 Celcius

ON MEDICAL PRESCRIPTION ONLY.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

Manufactured by :
PT KALBE FARMA Tbk.
Bekasi - Indonesia 

Read more...

Indikasi Salbutamol

0 komentar

Indikasi

Kejang bronkus pada semua jenis asma bronkial, bronkitis kronis dan emphysema.

Komposisi
Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 2 mg
Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 4 mg
Tiap sendok takar (5ml) mengandung salbutamol sulfat 2,41 mg setara dengan salbutamol 2 mg
Cara Kerja
Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor B2 adrenergik terutama pada otot bronkus. Golongan B2 agonis ini merangsang produksi AMP siklik dengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil siklase. Efek utama setelah pemberian peroral adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus. Dibandingkan dengan isoprenalin, salbutamol bekerja lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi terhadap jantung lebih kecil maka bisa digunakan untuk pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.

Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini
Dosis
Tablet:
Dewasa (>12 tahun) : 2-4 mg, 3-4 kali sehari.
Dosis dapat dinaikan secara berangsur.
Untuk lansia diberikan dosis awal yang lebih rendah.
Anak-anak:
2-6 tahun : 1-2 mg, 3-4 kali sehari
6-12 tahun: 2 mg, 3-4 kali sehari.
Sirup:
Dewasa (>12 tahun): 1-2 sendok (5-10 ml), 3-4 kali sehari.
Anak-anak:
2-6 tahun: 1/2-1 sendok (0,25-5ml), 3-4 kali sehari
6-12 tahun: 1 sendok (5ml), 3-4 kali sehari.
Efek Samping
Pada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet (biasanya pada tangan), palpitasi, kejang otot, takikardia, sakit kepala dan ketegangan. efek ini terjadi pada semua perangsangan adrenoreseptor beta. Vasodilator perifer, gugup, hiperaktif, epitaksis (mimisan), susah tidur.
Peringatan dan perhatian
  • Hati-hati bila diberikan pada penderita thyrotoxicosis, hipertensi, gangguan kardiovaskuler, hipertiroid dan diabetes melitus.
  • Meskipun tidak terdapat bukti teratogenitas sebaiknya penggunaaan salbutamol selama kehamilan trimester pertama, hanya jika benar-benar diperlukan.
  • Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui karena kemungkinan diekskresi melalui air susu.
  • Hati-hati penggunaan pada anak kurang dari 2 tahun karena keamanannya belum diketahui dengan pasti.
  • Pemberian intravena pada pasien diabetik, perlu dimonitor kadar gula darah.
Interaksi Obat
  • Efek salbutamol dihambat oleh B2-antagonis.
  • Pemberian bersamaan dengan monoamin oksidase dapat menimbulkan hipertensi berat.
  • Salbutamol dan obat-obatan beta-blocker non-selektif seperti propranolol, tidak bisa diberikan bersamaan.
Over dosis
  • Tanda-tanda over dosis adalah tremor dan tachycardia. Pemberian suatu alpha-adrenergik bloker melalui injeksi intravena dan suatu beta-blocking agen peroral pada kasus asmaticus karena resiko konstriksi bronkus.
  • Hypokalemia.
Read more...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

 
Copyright © 2013. Medica Farma - All Rights Reserved