Change Your Language

 

Masalah Wanita Setelah Bersalin

0 komentar

Wanita hamil selama 9 bulan, dan bayi yang beratnya lebih kurang 3 kg dilahirkan melalui pengerutan otot – otot rahim yang menyebabkan pembukaan servik.
Kebanyakan wanita mengalami masalah setelah bersalin, ini termasuk :
1.      Rasa sakit atau nyeri akibat otot – otot di bagian kewanitaan yang kembali ke ukuran semula.
2.      Selera makan bertambah.
3.      Sembelit.
4.      Keluarnya cairan dari uterus (lochia)
5.      Lesu.
6.      Tidak dapat menahan buang air kecil.
7.      Cedera dan berkurangnya elastisitas bagian kewanitaan
8.      Wasir, yang terjadi akibat tekanan pada vena pelvik.
Read more...

Murraya Paniculata (kemuning)

0 komentar
berkhasiat menurunkan lemak tubuh berlebihan, pelangsing tubuh obat radang buah zakar (orchitis), radang saluran nafas (bronkhitis), infeksi saluran kencing, kencing nanah, keputihan, sakit gigi, haid tidak teratur, nyeri pada tukak (ulkus), kulit kasar, memar akibat benturan, keseleo, digigit serangga dan ular berbisa, ekzema, bisul, koreng, epidemik encephalitis B, luka terbuka di kulit.
Read more...

Piroxicam

0 komentar
Komposisi
Tiap kapsul mengandung piroksikam 10 mg.
Tiap kapsul mengandung piroksikam 20 mg.

Cara Kerja Obat
Piroksikam adalah anti inflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas  anti inflamasi , analgesik dan antipiretik.
aktifitas kerja piroksikam belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui interaksi beberapa tahap respon imun dan inflamasi, antara lain : penghambatan enzim siklo-oksigenase pada biosintesa prostaglandin, penghambatan agregasi netrofil dalam pembuluh darah, penghambatan migrasi polimorfonuklear (PMR) dan monosit ke daerah inflamasi.
Pada pemberian oral, piroksikam diabsorbsi dengan baik, berikatan dengan protein plasma sebanyak 99%.  Konsentrasi puncak dalam plasma tercapai 3 - 5 jam setelah pemberian dan waktu paruh lebih kurang 50 jam.
Metabolisme terjadi dalam hati dan diekskresi terutama melalui urin, 5% diantaranya dalam bentuk utuh dalam urin dan feses.
Indikasi
Terapi simptomatik rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.

Dosis
Dewasa :
Rematoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondlilitis, dosis awal 20 mg dalam dosis tunggal. Lama pemakaian cukup 3 hari, karena pemakaian lebih dari 3 hari tidak akan memberikan kemanfaatan dan mungkin ada efek samping yang meningkat.
Gout akut, 40 mg sehari dalam dosis tunggal atau terbagi selama 4 - 6 hari.
Gangguan muskuloskeletal akut, 40 mg sehari selama 2 hari dosis tunggal atau terbagi, selanjutnya 20 mg sehari selama 7 - 14 hari.
Dosis untuk anak belum diketahui.

Peringatan dan Perhatian
Tidak dianjurkan pemberian pada wanita hamil dan menyusui. 
Hati-hati pemberian pada penderita dengan gangguan pencernaan, jantung, hipertensi dan keadaan prediposisi retensi air, ginjal dan hati.
Keamanan penggunaan untuk anak-anak belum diketahui dengan pasti.
Piroksikam berikatan dengan protein plasma dan menggantikan kedudukan ikatan albumin dengan obat lain, oleh karena itu penderita yang menerima antikoagulan oral, sulfonil urea atau hidantoin harus dimonitor secara teliti.

Efek Samping 
Keluhan GI, misalnya epigastrik distres, nausea, gangguan abdominal atau nyeri, konstipasi, diare dan flatulen.
Kadang-kadang terjadi edema, pusing, sakit kepala, ruam kulit, pruritus, somnolen (mengantuk disertai turunnya kesadaran), penurunan hemoglobin dan hematokrit.

Kontraindikasi
Penderita asma yang mempunyai riwayat tukak lambung, perforasi atau perdarahan lambung.
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini.
Terhadap penderita yang mengalami bronkospasme, polip hidung dan angiodema, apabila diberikan aspirin atau anti inflamasi non steroid lain.

Interaksi Obat
Pemberikan piroksikam dengan antikoagulan oral, sulfonil urea atau hidantoin harus hati-hati dan dimonitor. Aspirin dan piroksikam tidak boleh diberikan secara bersama-sama. Pemberian bersama-sama litium dan piroksikam meningkatkan kadar litium dalam darah. 
Read more...

Dexamethasone

0 komentar
Komposisi :
Tiap tablet dexamethasone  mengandung:
deksametason
deksametason
..................................
..................................
  0,5 mg
0,75 mg
Tiap ml injeksi Deksamethasone Harsen mengandung
Deksametason Natrium Fosfat ..................................  5 mg
Uraian dan Penggunaan:
Deksamethasone adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan  Deksamethasone 0,75 mg setara dengan obat sbb : 25 mg cortisone, 25 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Deksamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral corticoid dari Cortisone dan Hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocortical tidak berguna. 

Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya; untuk anti inflamasi, pengobatan rheumatik arthritis dan penyakit collagen lainnya, alergi dermatitis dll. penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain dimana terapi glucocorticoid berguna lebih menguntungkan sebagai penyakit leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolytica.

Kontra Indikasi 
  • Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata; tuberkulose aktif, peptic ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.
  • jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.
Efek Samping
  • Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak.
  • Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium  jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glucocorticoid lainnya.
  • Penambahan nafsu makan dan berat badan lebbih sering terjadi.
Dosis :
Dewasa :
Oral           :

Parenteral  :


Anak2       :


0,5 mg - 10 mg per  hari
(rata2 1,5 mg - 3 mg per hari).
5 mg - 40 mg per hari.
untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra muskular.
Dosis i.m. diberikantiap 6 jam untuk mendapatkan efek yang maksimum.
0,08 mg - 0,3 mg/kg berat badan/hari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.



Interaksi Obat :
  • Insulin, hipoglikemik oral : menurunkan efek hipoglikemik
  • Phenythoin, phenobarbital, efedrin : meningkatkan clearance metabolik dari deksametason; menurunkan kadar steroid dalam darah dan aktifitas fisiologis.
  • Antikoagulansia oral : meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.
  • Diuretik yang mendepresi kalium : meningkatkan resiko hipokalemia.
  • Glikosida kardiak: meningkatkan reesiko aritmia atau toksisitas digitalis sekunder terhadap hipokalemia.
  • Antigen untuk tes kulit : menurunkan reaksivitas.
  • Imunisasi : menurunkan respon antibodi.
Perhatian :
  • Kekurangan adrenocortical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap.
  • Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan cirrhosis.

Read more...

Asam Mefenamat

0 komentar
Komposisi
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Asam mefenamat 500 mg

Cara Kerja Obat
Asam Mefenamat merupakan kelompok antiinflamasi non steroid, bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga mempunyai efek analgesik, antiinflamasi dan antipiretik.

Indikasi 
Meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot dan nyeri sesudah oprasi.

Over dosis
Jika terjadi over dosis maka pasien harus dirangsang muntah atau pasien diberi arang aktif (karbo adsorben) untuk menyerap obat.

Kontra indikasi
  • Pasien yang hipersensitif terhadap Asam Mefenamat.
  • Pasien yang dengan aspirin mengalami bronkospasme, alergi rhinitis dan urtikaria.
  • Penderita dengan tukak lambung dan usus.
  • Penderita dengan ganguan ginjal yang berat.
Efek Samping 
  • sistem pencernaan : mual, muntah, diare dan rasa sakit pada abdominal.
  • Sistem hematopoetik : leukopenia, eosinophilia, trombocytopenia, dan agranulocytopenia.
  • Sistem saraf : rasa mengantuk, pusing, penglihatan kabur dan insomnia.
Peringatan dan Perhatian
  • Sebaiknya diminum sesudah makan.
  • Hati-hati jika digunakan pada wanita hamil dan menyusui.
  • Keamanan penggunaan pada anak-anak di bawah 14 tahun belum diketahui dengan pasti.
Interaksi Obat
Penggunaan bersamaan dengan antikoagulan oral dapat memperpanjang "prothrombin".

Dosis Pemakaian Dewasa dan anak-anak > 14 tahun :
Dosis awal : 500 mg, kemudian dianjurkan 250 mg tiap 6 jam sesuai kebutuhan.
Read more...

Amoxicillin

0 komentar
Komposisi:
Tiap kaplet mengandung :
Amoksisilin                          500 mg

Cara kerja obat
Amoksisilin adalah turunan penisilin semi sintetik dan stabil dalam suasana asam lambung. Amoksisilin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan makanan, tidak tergantung adanya makanan. Amoksisilin terutama diekskresikan dalam bentuk tidak berubah di dalam urin. Ekskresi dihambat saat pemberian bersamaan dengan Probenesid, sehingga memperpanjang efek terapi. Amoksisilin aktif terhadap organisme gram-positif dan gram-negatif.

Indikasi :
Indikasi yang disebabkan oleh strain-strain bakteri yang peka : 
  1. Infeksi kulit dan jaringan lunak : Stafilococcus bukan penghasil penisilinase, streptococcus, E. Coli.
  2. Infeksi saluran pernafasan : H. Influenza, Streptococcus, Streptococcus pneumoniae, Stafilococcus bukan penghasil penisilinase, E.Coli.
  3. Infeksi saluran geitourinari :  E.Coli, P.Mirabilis dan Streptococcus faecalis.
  4. Gonore : N. Gonorrhea (bukan penghasil penisilinase) 
Dosis :
  1. Dewasa dan anak-anak dengan berat badan di atas 20 kg : sehari 250-500 mg tiap 8 jam.
  2. Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan sehari dalam dosis terbagi, diberikan tiap 8 jam.
  3. Untuk penderita dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengurangan dosis.
  4. Pada penderita yang menerima dialisa peritonial, dosis maksimum yang dianjurkan 500 mg sehari.
  5. Gonokokus uretritis : Amoksisilin 3 g sebagai dosis tunggal.
Peringatan dan Perhatian : 
  1. Hati-hati pemberian obat ini pada penderita leukimia limphatik, karena kepekaan terhadap rash kulit yang disebabkan Amoksisilin.
  2. Dapat menyebabkan terjadinya kolitis yang berat.
  3. Sebelum pengobatan dengan Amoksisilin harus dilakukan pemeriksaan reaksi kepekaan terhadap penisillin.
  4. Amoksisilin harus digunakan dengan hati-hati pada wanita hamil dan menyusui.
  5. Pengobatan dengan Amoksisilin dalam jangka waktu lama harus disertai dengan pemeriksaan fungsi ginjal, hati dan darah.
  6. Dapat menimbulkan superinfeksi (biasanya penyebabnya Enterobacterium, Pseudomonas, S.Aerus, Candida). Bila terjadi hal tersebut, hentikan pengobatan dan diberikan alternatif lain.
  7. Untuk penderita dengan gagal fungsi ginjal monitor tingkat plasma dan urine harus dilakukan penyesuaian dosis.
  8. Jangan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoksisilin oral tidak menembus kedalam cairan serebospinal atau sinorial.
Efek samping : 
  1. Reaksi kepekaan seperti ruam eritem makulopapular, urtikaria, ruam kulit, serum sickness.
  2. Reaksi kepekaan yang serius dan fatal adalah anafilaksis terutama terjadi pada penderita yang hipersensitif terhadap penisilin.
  3. Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare.
  4. Reaksi-reaksi hematologi (biasanya bersifat reversibel).
Kontraindikasi :
Penderita hypersensitif atau mempunyai riwayat hipersensitif terhadap antibiotik betalaktam (penisilin, sefalosporin)

Interaksi obat :
  1. Probenesid dapat meningkatkan dan memperpanjang level darah Amoksisilin. 
  2. Penggunaan bersamaan Alopurinol dapat menyebabkan peningkatan terjadinya reaksi pada kulit.
Read more...

Cetirizine

0 komentar
Komposisi
Tiap kapsul mengandung cetirizine dihidroklorida 10 mg

Cara Kerja Obat
Cetirizine adalah metabolit aktif dari hidroksizin dengan kerja kuat dan panjang.
Merupakan antihistamin selektif, antagonis reseptor H1 periferal dengan efek dedative yang rendah pada dosis aktif farmakologi dan mempunyai sifat tambahan sebagai anti alergi. 
Cetrizine menghambat pelepasan histamin pada fase awal dan mengurangi migrasi sel inflamasi.

Indikasi
Cetrizine diindikasikan untuk pengobatan perenial rinitis, alergi rinitis dan urtikaria idiopatik kronis.

Dosis
Dewasa dan anak-anak > 12 tahun : 1 x sehari 1 kapsul

Over dosis
  • Rasa kantuk dapat timbul pada pemakaian 50 mg secara dosis tunggal.
  • dapat terjadi agitasi pada anak-anak. 

Peringatan dan perhatian 

  • Selama minum obat ini tidak dianjurkan mengendarai kendaraan bermotor dan menjalankan mesin.
  • Hindari penggunaan pada wanita hamil dan menyusui karena diekskresikan melalui air susu.
Efek Samping 
  • Cetrizinie mempunyai efek samping yang bersifat sementara antara lain : sakit kepala, pusing, rasa kantuk, agitasi, mulut kering dan rasa tidak enak pada lambung.
  • Pada beberapa individu, dapat terjadi reaksi hipersensitifitas termasuk reaksi kulit dan angiodema.
Kontraindikasi
  • Penderita yang hipersensitif terhadap cetirizine.
  • Karena kurangnya data klinis, cetirizine jangan digunakan selama semester pertama kehamilan atau saat menyusui.
  • Cetrizine jangan digunakan untuk bayi dan anak-anak berumur kurang dari 2 tahun.
Interaksi obat
  • interaksi dengan obat-obat lain belum diketahui
  • Pada percobaan memperlihatkan potensiasi cetrizine terhadap alkohol (level alkohol 0,8%) oleh karena itu sebaiknya jangan diberikan bersamaan.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat s/d 30 derajat celcius (kondisi penyimpanan normal), terlindung dari cahaya


Read more...

Lemocin®

0 komentar
Lemocin (Novartis)
Efektif untuk infeksi topical rongga mulut dan tenggorokan

Komposisi 
Tiap tablet mengandung :


Tyrothricin
Cetrimonium bromide
Lidocaine 
4 mg
2 mg
1 mg 

Sifat Farmakologis
Farmakodinamik
Kelompok farmakoterapeutik
sediaan untuk tenggorokan : R02A B 52 (Tyrothricin, kombinasi)

Mekanisme cara kerja dan efek farmakodinamik
Tyrothricin adalah campuran dari antibiotik polipeptida (terutama gramisidin dan tirosidin), yang merupakan antibiotik topikal dengan aktivitas bakteriostatik terhadap mikroorganisme gram positif. Resistensi atau resistensi silang Tyrothricin terhadap antibiotik lainnya belum pernah dilaporkan. Bahaya sensitisasi sangat kecil. Aktivitas antibakteri dari Tyrothricin ditunjang oleh efek antiseptik dari Cetrimonium bromida yang memiliki sifat surfaktan lemah, sehingga dapat diperoleh suatu efek yang nyata.
Cetrimonium bromide merupakan senyawa amonium kuartener yang bersifat bakteriostatik. Lidocaine mengubah permeabilitas membran sel terhadap ion natrium, sehingga menghasilkan efek anestesi dengan menghambat konduksi impuls saraf. 
Lidocaine meringankan sakit tenggorokan dan nyeri ketika menelan yang disebabkan oleh imflamasi.

Farmakokinetik 
Tyrothricin tidak diserap dari saluran cerna dan hanya memiliki aktivitas lokal.
Cetrimonium bromide diserap dengan cepat dari saluran cerna dan melalui biotransformasi lintas pertama di hati, Bentuk yang tidak berubah dan metabolitnya di eliminasi melalui urin.

Data keamanan preklinik
Belum pernah dilaporkan data keamanan preklinik yang menunjukkan bahaya penggunaan Tyrothricin, Cetrimonium bromide dan Lidocaine untuk penggunaan oral.

Indikasi 
Untuk meredakan nyeri akibat inflamasi buccofaringeal, juga dapat meringankan sakit yang menyertai flu dan pilek : nyeri ketika menelan, stomatitis, faringitis, periodontitis, gingivitis dan aphthae.

Dosis 
Dewasa
Inflamasi akut berat  
Inflamasi ringan
Dosis maksimal per hari

Anak usia 6 sampai 12 tahun 
Dosis maksimal per hari  : 3 tablet hisap
:  1 tablet hisap setiap jam
:  1 tablet hisap setiap 2-3 jam
:  12  tablet hisap



Anak usia 4 sampai 6 tahun
Menurut petunjuk dokter

Biarkan tablet hisap larut dalam mulut. Jangan dikunyah atau ditelan.

Kontraindikasi 
Hipersensitivitas terhadap masing-masing komposisi sediaan.

Peringatan dan perhatian 
Hati-hati terhadap adanya luka baru di saluran buccofaringeal.
Lemocin ditujukan hanya untuk penggunaan jangka pendek : 5 sampai 7 hari
Jika gejala penyakit tetap berlanjut atau diikuti dengan demam tinggi, sakit kepala atau muntah, harap menghubungi dokter.

Kehamilan dan menyusui 
Lidocaine dapat melewati plasenta. Belum pernah dilaporkan bahwa lidokain dapat berbahaya terhadap janin. Akan tetapi, karena belum ada data klinis mengenai efek bahan-bahan Lemocin terhadap kehamilan, dan karena data preklinik yang ada masih terbatas, Lemocin sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan jika tidak benar-benar diperlukan. 
Lidocaine diekskresikan melalui air susu. oleh karena itu, lemocin tidak dianjurkan untuk digunakan selama waktu menyusui.

Efek pada kemampuan mengemudi dan menjalankan mesin
Tidak ada

Interaksi 
Penggunaan secara bersamaan dengan surfaktan (seperti: pasta gigi) dapat mengurangi efek Cetrimonium bromide.

Efek samping 
Penggunaan Lemocin yang sering, lama dan terus berkelanjutan dapat mengakibatkan iritasi lokal. Reaksi hipersensitivitas sangat jarang terjadi. Penggunaan Lemocin dosis tinggi dalam keadaan lambung yang kosong dapat menyebabkan nausea, sehubungan dengan adanya lidocaine.

Overdosis 
Belum pernah dilaporkan mengenai overdosis dari penggunaan Lemocin ini.
Kadar Lidokain terlalu kecil untuk dapat menyebabkan efek samping dalam hal ini overdosis akibat penggunaan Lemocin.

Penyimpanan 
Simpan pada suhu tidak lebih dari 25 derajat Celsius, terlindung dari cahaya dan kelembaban. 
jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Kemasan 
Lemocin lemon : ddus isi 4 strip @ 4 tablet hisap, No. Reg. DKL8630401012A1

Dibuat oleh PT Novartis Indonesia, Jakarta, Indonesia 
dengan Lisensi dari Novartis Consumer Health SA, Nyon, Swiss

Read more...

INDIKASI NEURALGIN RX®

0 komentar
NEURALGIN RX
Methampyrone, Thiamine HCL, Pyridoxine HCL, Cyanocobalamin, Trimethylxanthine
Composition 
Each film coated caplet contains :
Methampyrone
Thiamine HCL
Pyridoxine HCL
Cyanocobalamin
Trimethylxanthine 
..................................
..................................
..................................
..................................
..................................
500   mg
  50   mg
  10   mg
  10 mcg
  50   mg

Pharmacology
Methampyrone is a potent nonnacrcotic analgesic - antipyretic drug. It is a pyrazolon derivative with therapeutic efficacy equivalent to that of acetosal, the standard drug for the nonnarcotic analgesic - antipyretic class. It causes less gastric irritation than acetosal and does not produce the acid - base or metabolic effects of salicylate.
However, it has been implicated for many years to cause a high incidence of agranulocytosis. An epidemiologic study of international scale involving about 30 milion people had been especially designed to study this matter. 
The study was completed just recently and the results showed that methampyrone, in fact, accounted for only a very low incidence of agranulocytosis.
Trimethylxanthine is commonly added to an analgesic as an analgesic adjuvant. in a dose of 50 mg or more, trimethylxanthine has been shown to enhance the analgesic efficacy of acetosal and acetaminophen ; in this case methampyrone should not be an exception.

Indications 
Relief of mild to severe pain, such as headache especially tension headache, hyalgia, arthralgia, neuralgia, lumbago, toothache, menstrual pain, pain from cancer, biliary and renal colic, postpartum pain, postoperative pain.

Contraindications 
  1. Hypersensitivity to methampyrone and other nonsteroidal anti inflammatory drugs.
  2. Concomitant administration with chlorpromazine (may result in serious hypothermia).
Precautions
  1. Use with caution in : 








.   Peptic ulcer (active/history).
.   hemostatic defects (avoid) or anticoagulant therapy.
  severe liver disease.
.   pregnancy (not recommended) especially late pregnancy.
.   nursing mother (not recommended).
.   infants.
.   history of blood dyscrasia.





     2.  Discontinyye the drug if the following develops :
  • fever, sore throat or stomatitis (may indicate agranulocytosis, hematologic evaluation shourd be performed)
  • evidence of peptic ulceration or gastrointestinal bleeding.               
Adverse Reactions 
The most frequent are gastrointestinal symptoms, such as nausea, vomiting, epigastric discomfort etc
Neuralgin Rx may also cause hypersensitivity reactions, e.g skin rashes and pruritus. Side effects occuring rarely are gastrointestinal bleeding and ulceration, leukopenia and agranulocytosis.

Dosage 
adults
Children    
:   1    - 2 caplets  3 to 4 times daily
:   1/2 - 1 caplet   3 to  4 times daily 
If gastrointestinal discomfort occurs, administer NEURALGIN Rx with or after meals.

Presentation 
Box of 10 strips x 10 film coated caplets.

Store below 30 Celcius

ON MEDICAL PRESCRIPTION ONLY.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

Manufactured by :
PT KALBE FARMA Tbk.
Bekasi - Indonesia 

Read more...

Indikasi Salbutamol

0 komentar

Indikasi

Kejang bronkus pada semua jenis asma bronkial, bronkitis kronis dan emphysema.

Komposisi
Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 2 mg
Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 4 mg
Tiap sendok takar (5ml) mengandung salbutamol sulfat 2,41 mg setara dengan salbutamol 2 mg
Cara Kerja
Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor B2 adrenergik terutama pada otot bronkus. Golongan B2 agonis ini merangsang produksi AMP siklik dengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil siklase. Efek utama setelah pemberian peroral adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus. Dibandingkan dengan isoprenalin, salbutamol bekerja lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi terhadap jantung lebih kecil maka bisa digunakan untuk pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.

Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini
Dosis
Tablet:
Dewasa (>12 tahun) : 2-4 mg, 3-4 kali sehari.
Dosis dapat dinaikan secara berangsur.
Untuk lansia diberikan dosis awal yang lebih rendah.
Anak-anak:
2-6 tahun : 1-2 mg, 3-4 kali sehari
6-12 tahun: 2 mg, 3-4 kali sehari.
Sirup:
Dewasa (>12 tahun): 1-2 sendok (5-10 ml), 3-4 kali sehari.
Anak-anak:
2-6 tahun: 1/2-1 sendok (0,25-5ml), 3-4 kali sehari
6-12 tahun: 1 sendok (5ml), 3-4 kali sehari.
Efek Samping
Pada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet (biasanya pada tangan), palpitasi, kejang otot, takikardia, sakit kepala dan ketegangan. efek ini terjadi pada semua perangsangan adrenoreseptor beta. Vasodilator perifer, gugup, hiperaktif, epitaksis (mimisan), susah tidur.
Peringatan dan perhatian
  • Hati-hati bila diberikan pada penderita thyrotoxicosis, hipertensi, gangguan kardiovaskuler, hipertiroid dan diabetes melitus.
  • Meskipun tidak terdapat bukti teratogenitas sebaiknya penggunaaan salbutamol selama kehamilan trimester pertama, hanya jika benar-benar diperlukan.
  • Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui karena kemungkinan diekskresi melalui air susu.
  • Hati-hati penggunaan pada anak kurang dari 2 tahun karena keamanannya belum diketahui dengan pasti.
  • Pemberian intravena pada pasien diabetik, perlu dimonitor kadar gula darah.
Interaksi Obat
  • Efek salbutamol dihambat oleh B2-antagonis.
  • Pemberian bersamaan dengan monoamin oksidase dapat menimbulkan hipertensi berat.
  • Salbutamol dan obat-obatan beta-blocker non-selektif seperti propranolol, tidak bisa diberikan bersamaan.
Over dosis
  • Tanda-tanda over dosis adalah tremor dan tachycardia. Pemberian suatu alpha-adrenergik bloker melalui injeksi intravena dan suatu beta-blocking agen peroral pada kasus asmaticus karena resiko konstriksi bronkus.
  • Hypokalemia.
Read more...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 

 
Copyright © 2013. Medica Farma - All Rights Reserved